Kamis, 29 Januari 2015

Tidak Gadaikan Rumah Demi Bisnis

Griya ibarat tempat secara istimewa dan penuh dengan fenomena. Jumlah kesuksesan diawali mulai sebuah rumah. Terlebih dalam sebuah mitos tertentu rumah siap membawa rezeki kalau memang sesuai dgn itung-itungan tradisi & kepercayaan tertentu. Senyampang pada etnis Jawa, dahulu tidak licin jika kita akan membangun rumah olehkarena itu harus melalui hitung-hitungan weton yang sedang rumit dan umumnya yang memiliki kemampuan berhitung itu orang2 tua dahulu secara memang asli mulai tanah Jawa. Meskipun saat ini tradisi ini sudah mulai ditinggalkan, tapi masih ada aja yang mempercayai jika tidak boleh pokok membangun rumah kalau ingin keluarganya selesa.



Tidak hanya etnis Jawa, etnis Tionghoa untuk gambar-rumah2015.blogspot.com lebih-lebih lebih rumit beserta berpedoman pada fengshui maka seseorang yang ingin membangun graha ia harus mengerti aturan-aturan dalam kompetensi ini, sebuah mitos tapi kebanyak etnis Tionghoa cukup meyakini kebenarannya. Bahkan sekarang tidak hanya bait pribadi yang mengenakan ilmu fengshui, penuh pengembang properti segar yang sengaja mengantarkan kelebihan dan kesusahan sebuah tempat ataupun bangunan berdasarkan kapasitas ini. Mereka beranggapan jika memakai kaidah fengshui rumah tersebut akan diberikan keberuntungan dan rezeki yang berlimpah.

Selain ke-2 etnis ini, abdi kira ada besar etnis yang juga memakai aturan-aturan baku menurut tradisi yang meronce yakini secara turun temurun.

Tidak hanya urusan proses pembangunan yang seringkali menggunakan aturan-aturan ketat berdasar pada tradisi, karena banyak diantara kita yang ternyata mesti mengalami konflik disebabkan karena persoalan rumah. Sebuah rumah ibarat istana, ketika satu istana sudah digadaikan demi bisnis maka acapkali bahkan seringkali rumah ikut tersita lantaran usaha yang cenderung merugi.

Malahan berurusan dengan pembiayaan perbankan. Karena surat tanah digadaikan dipastikan secara otomatis rumahpun ikut tergadai. Semula tanah yang suka dileasingkan tapi ujung-ujungnya rumahnya juga tiru diambil pihak bank. Kita tanah beresiko rumahnya harus juga ikut tergadai. Mendingan jika rumah mereka memang bukan satu-satunya, jadi dia mampu tinggal di rumah yang lain tanpa menyanggupi risiko beban hutang dan angsuran subsidi uang.

referensi:
http://www.gambar-rumah2015.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar