Griya ibarat tempat secara istimewa dan penuh dengan fenomena. Jumlah
kesuksesan diawali mulai sebuah rumah. Terlebih dalam sebuah mitos
tertentu rumah siap membawa rezeki kalau memang sesuai dgn itung-itungan
tradisi & kepercayaan tertentu. Senyampang pada etnis Jawa, dahulu
tidak licin jika kita akan membangun rumah olehkarena itu harus melalui
hitung-hitungan weton yang sedang rumit dan umumnya yang memiliki
kemampuan berhitung itu orang2 tua dahulu secara memang asli mulai tanah
Jawa. Meskipun saat ini tradisi ini sudah mulai ditinggalkan, tapi
masih ada aja yang mempercayai jika tidak boleh pokok membangun rumah
kalau ingin keluarganya selesa.
Tidak
hanya etnis Jawa, etnis Tionghoa untuk gambar-rumah2015.blogspot.com
lebih-lebih lebih rumit beserta berpedoman pada fengshui maka seseorang
yang ingin membangun graha ia harus mengerti aturan-aturan dalam
kompetensi ini, sebuah mitos tapi kebanyak etnis Tionghoa cukup meyakini
kebenarannya. Bahkan sekarang tidak hanya bait pribadi yang mengenakan
ilmu fengshui, penuh pengembang properti segar yang sengaja mengantarkan
kelebihan dan kesusahan sebuah tempat ataupun bangunan berdasarkan
kapasitas ini. Mereka beranggapan jika memakai kaidah fengshui rumah
tersebut akan diberikan keberuntungan dan rezeki yang berlimpah.
Selain
ke-2 etnis ini, abdi kira ada besar etnis yang juga memakai
aturan-aturan baku menurut tradisi yang meronce yakini secara turun
temurun.
Tidak hanya urusan proses pembangunan yang seringkali
menggunakan aturan-aturan ketat berdasar pada tradisi, karena banyak
diantara kita yang ternyata mesti mengalami konflik disebabkan karena
persoalan rumah. Sebuah rumah ibarat istana, ketika satu istana sudah
digadaikan demi bisnis maka acapkali bahkan seringkali rumah ikut
tersita lantaran usaha yang cenderung merugi.
Malahan berurusan
dengan pembiayaan perbankan. Karena surat tanah digadaikan dipastikan
secara otomatis rumahpun ikut tergadai. Semula tanah yang suka
dileasingkan tapi ujung-ujungnya rumahnya juga tiru diambil pihak bank.
Kita tanah beresiko rumahnya harus juga ikut tergadai. Mendingan jika
rumah mereka memang bukan satu-satunya, jadi dia mampu tinggal di rumah
yang lain tanpa menyanggupi risiko beban hutang dan angsuran subsidi
uang.
referensi:
http://www.gambar-rumah2015.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar